Rabu, 25 Maret 2015

KECEWA

Kemarin sore saya mendapat kabar tentang suatu hal yang membuat saya kecewa. Reaksi pertama selain kecewa adalah marah.

Koneksi Internet hp saya matikan untuk mencegah saya mengumbar rasa kecewa itu.

Tangan langsung gatal untuk bebersih rumah. Walau badan lelah, tetapi energi berlebih karena kecewa dan marah itu sungguh sayang bila diumbar ke hal negative.

Setrika beres, cucian sudah dijemur, anak-anak sudah makan malam saat saya kembali menghidupkan koneksi Internet.

Membuka google plus dan melihat sebuah gambar. Tulisan dalam gambar itu menyadarkan bahwa terkadang hidup ini tidak adil. Tidak semua hal yang kita lakukan akan dianggap benar oleh orang lain. Bila kita merasa rugi belum tentu orang lain tahu apa yang kita rasakan. Yang ada kita akan merasa bertambah kecewa. Tambah rugi.

Jadi tidak ada gunanya marah atau kecewa akan suatu hal yang tidak memuaskan kita.

Bangun tidur pagi ini, saya putuskan untuk menghapus rasa kecewa. Let it be.

Qua sera sera... don't let something like that erase the smile in my face.

EVERYONE IS AN APPRENTICE

Hari minggu kemarin nonton Cinderella dengan anak-anak. Film klasik yang pasti disuka para wanita. Kombinasi pas dari cinta pada pandangan pertama, pangeran tampan, baju indah, sepatu cantik...  And a little bit of magic... 

Ada kata-kata yang menarik di film itu saat Cinderella dan Prince Kit berbincang-bincang di sebuah ruangan yang penuh lukisan...

Prince Kit berkata kepada Cinderella bahwa "Everyone is an apprentice".

Apprentice berarti "a person who is learning a trade from a skilled employer, having agreed to work for a fixed period at low wages". Kurang lebih artinya, seseorang yang belajar mengenai sesuatu hal ke orang lain yang lebih ahli dalam suatu waktu dan bisa dibayar dengan rendah atau malahan tidak dibayar sema sekali. Atau bisa disebut juga magang.

Seseorang yang haus ilmu akan selalu berusaha menjadi "an apprentice". Ilmu tidak harus didapatkan di bangku sekolah formal. Malahan ilmu yang didapatkan secara non formal lebih bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang juga sebaiknya tidak pelit membagi ilmunya ke orang lain. Ilmu itu harus disebarluaskan bukan disimpan untuk diri sendiri. Semakin luas ilmu tersebar, Insha Allah semakin banyak pahala yang datang kepada kita.

Bila kita merasa membutuhkan suatu ilmu atau ketrampilan, jangan merasa tinggi hati untuk belajar. Karena seperti pepatah yang mengatakan bahwa di atas langit masih ada langit. Tidak ada orang yang paling pintar dan mengetahui segalanya di dunia ini. Hanya DIA sajalah pemilik segala ilmu, bukan kita yang hanya manusia di bumi.

Belajar itu tidak hanya kepada orang yang bergelar doktor atau profesor tapi bisa juga kepada abang penjual sayur yang sering lewat di depan rumah atau malah ke anak kita sendiri.

"Have a courage and be kind"... nah ini juga kata-kata di film Cinderella. Masih berhubungan erat dengan "being an apprentice". Miliki semangat dan keberanian untuk selalu terus belajar dan berbaik hatilah pada orang lain.

Jadi bagaimana setuju dengan prinsip di atas? "Everyone is an apprentice"?

Pengikut