Senin, 28 Mei 2018

OUTFIT

OUTFIT
Julia Rosmaya

Sebagian besar dari kita pasti sering menggunakan transportasi online. Sadar tidak, pertanyaan pertama dari si Babang Online itu adalah... "Pakai baju apa?"

Suatu hari di stasiun Bekasi, saya sedang menunggu si Babang, tetiba seseorang menghampiri.

"Ibu Anu?" tanyanya, separuh mengharap saya menjawab iya. Berhubung saya belum ganti nama, maka saya jawab tidak.

Tak lama datanglah seorang ibu memakai jilbab dan baju merah. Oh, pantas tadi saya ditanya, karena kebetulan saya memakai jilbab dan jaket merah.

Lain waktu, saya memakai kaus abu-abu, jilbab abstrak penuh warna dan celana jeans. Saya perhatikan sekitar ada beberapa orang yang memakai baju abu-abu dan celana jeans juga. Saya bingung bagaimana mendeskripsikan baju saya ke Babang Online yang saya pesan. Mau bilang warna jilbab, kok ya gak ada warna dominan di jilbab saya. Kemudian saya mendeskripsikan diri seperti ini.

"Saya pakai celana jeans dan sepatu warna warni ya pak. Ditunggu depan Bank Bing Bung"

"Baik Mbak, segera meluncur"

Lah kok, jadinya dipanggil mbak? Sebelumnya disapa Bu. Hmm pasti karena sepatu warna warni tadi. Pasti dikira hanya ABG yang berani pakai.... Hahaha...

Kesimpulannya... Biasakan pakai outfit yang menyolok kalau pesan Transportasi online.

Sabtu, 26 Mei 2018

KEBELET

KEBELET
Julia Rosmaya

Pagi ini, dalam perjalanan via commuter line ke Bogor, isi dalam kandung kemih minta dikeluarkan segera. Mungkin akibat terlalu banyak meneguk air saat sahur tadi.

Sampai di Manggarai, segera melipir ke kamar mandi. Duh... Antrian panjang. Kamar mandi wanita hanya ada 4 pintu toilet dan 1 diantaranya tidak bisa digunakan. Untuk stasiun sekelas Manggarai, jumlah toilet segitu terasa sangat kurang. Bagusnya minimal 10 kamar toilet. Tak terbayang saat hari kerja dan jam sibuk, berapa panjang antriannya.

Wanita, entah kenapa sering lama berada di kamar mandi. Kurang lebih 30 menit saya menunggu, baru hajat dapat dituntaskan. Ah... Legaaa...

Jadi teringat beberapa kejadian kebelet saya yang fenomenal.

Suatu sore, saat saya masih kerja di Merak. Teman piket membeli kelapa muda. 1 orang dapat 1 butir. Saat meminumnya, tak terpikir bahwa ini akan jadi bencana.

Satu jam setelahnya, saya sudah di bis jurusan Pulogadung, pulang. Baru saja bis masuk tol Cilegon Timur, saya kebelet pipis. Saya pun gelisah. Mana bis berjalan lambat, seperti keong. Cilegon Barat, bis keluar mencari penumpang, ngetem lama.... Hadeuh... Tak terlihat toilet di sekitar. Semakin susah saya menahan.

Akhirnya bis melaju menuju terminal Serang. Saya tak berani bergerak seinchi pun, takut bocor. Sampai terminal, saya cari kenek.

"Bang, saya mau ke toilet. Jangan ditinggal ya Bang," seru saya sambil buru-buru turun.

Terkadang bis hanya sekedar lewat di terminal dan tidak ngetem sama sekali. Tapi terkadang bis ngetem mencari penumpang. Sehingga memberitahu kenek wajib hukumnya. Bis Pulogadung itu jarang, bila saya ditinggal, lama lagi menunggu bis berikut.

Setelah beres di toilet, saya segera ke bis. Ternyata bis sudah bergeser ke pintu keluar. Si kenek memandang saya yang berlari sambil tersenyum.

"Cabut bang... Nyonya besar yang kebelet udah datang!" katanya saat saya menyerbu masuk. Ternyata mereka hanya menunggu saya saja. Duh maafkan...

Suatu pagi di bulan puasa, saat saya sudah bekerja di Cibitung. Saya menyetir sendiri dan terjebak macet di jembatan Kalimalang arah ke kantor. Lalulintas terhenti total, 30 menit sudah saya menunggu, mobil bahkan motor tidak bisa bergerak sama sekali.

Saya merasa bahwa kandung kemih terlalu penuh dan tak tertahan ingin dikosongkan. Saya tengok kanan kiri, tak ada toilet sama sekali. Ada beberapa warung, entah ada toiletnya atau tidak. Saya masih mencoba bertahan, berharap kemacetan segera terurai dan segera sampai kantor.

Bimbang, masa iya mobil ditinggalkan begitu saja di tengah macet. Tapi rasa ingin pipis tak tertahan lagi. Saya pun nekat. Saya turun, mobil saya kunci dan berlari ke warung yang saya lihat. Untunglah mereka punya kamar mandi. Selama di kamar mandi, saya berdoa semoga kemacetan tak terurai.

Setelah lega, saya kembali dan kendaraan satu pun belum bergerak. Baru kali ini senang melihat bahwa jembatan masih macet hehehe. Saat saya membuka pintu mobil, mas mas pemotor di sebelah mobil menegur.

"Saya kira, mbaknya ngambek, mau jalan kaki dan ninggalin mobil. Ternyata cuma pipis.. Hahaha...."

Ssst... Sebenarnya sempat terlintas ide itu lho mas... Kok masnya tahu sih? 😜

Selasa, 08 Mei 2018

UMPTN

UMPTN
Julia Rosmaya

Hanya orang jaman old yang tahu arti singkatan UMPTN.... dan hari ini terpaksa saya mengaku old hahaha...

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Nah itu artinya... Saya ikut UMPTN tahun 91 di sebuah sekolah Negeri di daerah Tebet, lupa apa nama sekolahnya... SMP atau SMA... Lupa juga.

Sekolah saya SMAN 12 Jakarta berada di dekat rel kereta. Saat itu bila kereta lewat, suaranya terdengar hingga ke kelas. Ndilalah pas ujian UMPTN, saya dapat lokasi di sekolah yang dekat rel kereta juga. Lebih dekat rel malah. Hingga suara kereta lewat lebih jelas terdengar.

Becandaan kami saat itu... "Nasib anak 12 gak bisa jauh dari rel...!" hahaha...

Keuntungannya kami tidak merasa terganggu dengan suara getaran rel atau suara kereta yang berisik itu. Biasa saja. Beda dengan anak sekolah lain. Kereta lewat, meja bergetar, konsentrasi pasti terganggu. Kami? Kereta lewat.... Woles beibeh...

Saat itu, saya diantar Papa ke lokasi. Tapi tidak ditunggu, disuruh pulang sendiri. Susahnya sebagai anak rumahan gak tahu pulang pakai apa dari sana. Jaman dulu kan gak ada ojek online. Untunglah beramai-ramai dengan teman. Sehingga bisa pulang ke rumah... Halah lebay.

Hari ini anak saya yang ujian SBMPTN... Namanya saja yang ganti. Esensinya sama. Sama seperti Papa saya dulu, tadi saya dan suami hanya mengantar ke lokasi ujian. Itu pun di drop di pintu gerbang saja. Untuk pulang, saya minta dia naik ojek online. Kebetulan dia dapat lokasi dekat rumah, di UNJ.

Jalan menuju UNJ pagi tadi macet, mungkin banyak orangtua yang mendukung anaknya, minimal dengan mengantar ke lokasi seperti kami.

Semangat anakku... Semoga tercapai keinginanmu....

Pengikut