Selasa, 15 Maret 2016

TANGGAL

TANGGAL
-Julia Rosmaya

Almanak yang terus berganti seperti mengejeknya. Setelah enam angka biru lalu angka merah. Di antara deretan biru ada merah menyela. Biru biru biru biru biru biru merah … terus menerus. Ganti berganti.

Tanggal itu semakin mendekat. Tanggal yang tidak ingin diingatnya. Perayaan 4 tahun terakhir ternyata hanya semu. Tak berarti apa-apa untuk Ardi tapi sangat berarti baginya.

Anti malu mengingat dirinya. Terlalu lugu dia dulu. Disesalinya kegembiraan hati saat tanggal itu tiba.

Kembali ditatapnya almanak di dinding yang seperti tertawa terpingkal melihat manyun bibirnya. Diam kau! Serunya dalam hati. Rasa marah perlahan mulai menggelegak. Diambilnya gunting dan perlahan Anti membabat habis tanggalan di depannya. Hanya tersisa 1 angka yang tertera di lembaran itu.

Anti mendesah, ditatapnya angka itu. Amarahnya mereda, tetapi kegelisahan tetap ada.

___

“Ini bu yang harus ditandatangani. Tanggalnya benar kan bu?” Kata Rina seraya menyerahkan selembar surat yang mesti dikoreksi Anti.

Tanggal itu lagi …

Aliran darah tetiba menderas, Anti merasakan amarah menggelegak dalam dirinya. Segera dia menghambur keluar dan berlari. Angka dalam surat itu serasa mengejarnya.

----

Ardi melihat ke dalam ruangan. Sebuah ruangan kosong berbentuk segiempat, dengan pelapis busa di dinding. Seluruh ruangan berwarna putih, dari lantai hingga langit-langit. Bohlam menyala terang di tengah, memperjelas sosok yang berada di pojokan.

Seorang wanita dikelilingi helaian kertas yang berasal dari lembaran almanak. Pandangan matanya kosong, tangannya tak henti melakukan gerakan menggunting. Tak ada gunting di tangannya tetapi cabikan kertas di sekitarnya semakin bertambah.

Ardi ingin memahami pandangan kosong itu. Dia berharap seandainya waktu bisa diputar, tidak akan dilakukan kesalahannya itu. Hanya karena wanita lain hadir, dilupakannya sosok Anti. Anti yang ternyata rapuh, tidak setegar tampilannya selama ini.

Dia mengingat saat mendengar kabar bahwa Anti melarikan diri dari kantor tanpa alasan. Dibutuhkan waktu 2 hari untuk menemukan wanita itu. Saat dokter memutuskan bahwa Anti harus dirawat di rumah sakit, maka penyesalan yang kemudian datang seperti tidak berarti.

Tanggal pernikahan mereka sudah lewat 3 bulan lalu. Tanggal itulah yang menyebabkan Anti mengalami depresi. Batinnya ternyata tidak kuat menerima kenyataan bahwa suami yang dicintainya telah berpaling.

Anti kembalilah padaku … batin Ardi. Aku ingin mengembalikan cahaya dimatamu. Maafkan aku.


#OneDayOnePost
#Tugas_ruangan

15 Maret 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar