Selasa, 07 Maret 2017

KAMU BISA APA (CATATAN KARIMIN)

KAMU BISA APA?
Catatan Karimin

Beberapa waktu lalu, Karimin terlibat perbincangan hangat dengan seorang pejabat struktural di suatu UPT, sebut saja Mrs X. Dia baru saja menerima permohonan pindah dari A, seorang dokter hewan karantina di UPT luar Jawa. Hal pertama yang dia tanyakan ke Karimin adalah, si A itu bisa apa?

Karimin jawab, "Bukannya dia dokter hewan yang lulus cum laude dulu? Nilainya waktu Latihan Dasar juga bagus, termasuk yang terbaik"

"Iya, saya tahu.. Tapi jaman sekarang pintar saja gak cukup untuk menilai kualitas seseorang. Bertebaran drh pintar di seluruh UPT. Sekarang yang diperlukan adalah kemampuan lainnya ... yang membuat dia beda dengan yang lain. Outstanding!"

Kesempatan lain, Karimin bertemu dengan seorang Kepala UPT. Beliau memberi nasehat banyak ke Karimin, salah satunya sebagai Petugas Karantina jangan hanya ahli pada bidangnya saja. Seorang POPT Ahli jangan hanya ahli di laboratorium, Medik jangan hanya ahli mendiagnosa penyakit, Paramedik dan POPT Terampil jangan hanya jago ambil sampel dan jaga pelabuhan. Kembangkan sayap ke bidang lain.

"Tenaga teknis jangan alergi dengan pengadaan. Ikut diklatnya, dapatkan sertifikatnya. Ada teman TU sedang belajar arsiparis, ikut belajar. Bukan untuk menjadi arsiparis tapi untuk mendapatkan ilmunya. Baca-baca DIPA, belajar bikin SPJ supaya tahu ruwetnya pencairan anggaran. Hingga tidak asal protes saat uang lama dterima. Ketahui juga seluk beluk Barang Milik Negara, sehingga tidak asal memindahkan barang ke ruangan lain. Banyak teman teknis dan non teknis yang gak bisa buat surat dinas. Surat dinas yang baik dan mudah dimengerti itu tidak ada ilmunya di sekolah. Belajarlah bikin surat," demikian ujar beliau.

"Demikian juga dengan teman admin, masuk ke laboratorium. Perhatikan ruwetnya pengujian, sehingga tidak mencela saat permintaan kapas atau alkohol terus menerus ada. Ikut lihat serangga atau preparat bakteri tanaman di mikroskop. Bantu teman pegang hewan saat ambil sampel darah, minimal bisa nyombong ke pacar cara-cara pengambilan darah di ayam. Sesekali ikut piket 12 jam di pelabuhan, jangan lupa selfie dan posting di FB hahaha....," imbuhnya lagi sambil tertawa.

Ah Karimin jadi ikut tertawa.

Ada seorang senior karantina yang ikut memberi masukan saat Karimin berbincang dengan si Kepala UPT tersebut.

"Saat ini kemampuan komunikasi ke atasan, bawahan atau pengguna jasa itu penting. Kemampuan negosiasi juga dibutuhkan di Karantina. Pribadi yang soliter dan tidak bisa bergaul walau hebat di bidangnya tidak akan dilirik oleh Bos. Perbanyak pengalaman, supaya banyak referensi dalam setiap pengambilan keputusan. Seseorang dengan pengalaman yang luas akan meminimalisir kesalahan dan menghindari kerugian Barantan," ungkap si Senior.

"Saya dengar, kamu aktif menulis di media ya mempromosikan Karantina? Nah itu nilai lebih juga lho. Karantina ini perlu dipromosikan lebih kencang melalui sosial media, tidak hanya melulu lewat rapat atau website. Sudah gak jamannya lagi itu. Posisi humas juga menarik untuk digeluti sekarang," imbuh sang Senior.

Kembali pada Mrs X, setelah tanya sana sini mengenai si A, beliau jadi tidak sreg menerima A. Kenapa, tanya Karimin.

"Si A hebat sebagai medik, tapi dia gak punya keahlian lain. Disini sudah cukup medik yang hebat dan pintar. Kalau saja si A punya sertifikat pengadaan atau ahli di bidang lain, mungkin akan dipertimbangkan. Lagipula saya dengar si A kurang bisa bergaul dan berkomunikasi dengan atasan maupun sesama rekannya di kantor. Tidak bisa bekerja sama dan kurang empati. Kerjanya hanya mengeluh ingin pindah ke Jawa. Membuat orang sekitar kurang nyaman" urai Mrs X.

Menjadi pakar di bidangnya sendiri itu biasa, tetapi menjadi ahli di bidang lain itu luar biasa.

Nah, kamu bisa apa? Ayo perbaiki kualitas diri ... karena pintar saja tidak cukup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar