Selasa, 01 Oktober 2019

MAMAK REMPONG SEKOLAH LAGI

#Ilmu

Mamak Rempong Sekolah Lagi

#JuliaSays

"Mit, sedang ada tugas di kampus A ya? Itu fotonya bagus di status WA," tanya sesorang padaku.

"Aku kuliah lagi Sari, sudah tahun terakhir ini," jawabku

Sari pun memberondongku dengan banyak pertanyaan. Intinya buat apa sekolah lagi saat sudah berumur seperti aku.

Saat ini, aku sedang menempuh pendidikan S3 atas biaya negara. Umur sudah lebih dari 40 tahun, sedang teman kuliah rerata berumur 30an bahkan ada yang kinyis kinyis umur 20an.

Secara otak, tentu saja kecepatan otakku beda jauh dengan mereka yang masih 20an. Maklumlah ilmu mereka masih fresh from the oven, sedang ingatanku akan pelajaran jaman S1 sudah memudar. Seperti warna baju yang dicuci berulang.

Untuk itu, beberapa dari kami yang sudah senior ini menggantungkan diri pada mereka yang masih segar-segar itu. Di usia kami, pelajaran lebih mudah masuk bila mendengar dan memperhatikan, dibanding menghapal. Untuk itu, para young blood ini kami minta menerangkan pelajaran yang tak kami pahami dengan cara presentasi.

Disinilah terlihat siapa yang benar-benar berilmu.

Ada seseorang yang menonjol. Dia rendah hati, tak segan menawarkan diri membantu kami yang mengalami kesulitan di laboratorium.

Tapi ada yang pintar, tapi tak paham etika menghadapi kami yang lebih tua, mungkin karena dianggapnya kami satu angkatan kuliah. Mau membantu bila dirasa menguntungkan buat dirinya sendiri.

Teringatlah sebuah pepatah ...

"Hired for attitude, trained for skill"

"Attitude" itu yang dicari saat melamar pekerjaan, bukan hanya keahlian dan ilmu yang dimiliki.

Keahlian dan ilmu dapat dilatih, tapi tingkah laku yang sudah mendarah daging sukar dirubah.

Jadi, untuk young blood yang langsung lanjut S2 atau S3 tanpa terlebih dulu merasakan dunia kerja, perbaiki perilaku ya. Nilai cum laude tak akan dilihat saat sudah diterima kerja, karena perilakulah yang utama.

Salam hangat dari mamak rempong yang masih berusaha menyelesaikan disertasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar