Menjelang World Veterinary Day, tanggal 25 April, saya akan menulis perjalanan menjadi Dokter Hewan.
Perjalanan Menjadi Drh
Bagian 1: SMA dan UMPTN
#JuliaSays
Julia Rosmaya
Papa saya, drh Rustam AS, adalah dokter hewan praktisi lulusan UGM dan PNS di Departemen Kesehatan. Jaman itu, jadi PNS banyak waktu luangnya, sehingga papa berkesempatan mengembangkan praktek dokter hewan di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sana. Sempat memiliki pet shop dan klinik kecil di daerah Melawai (kalau gak salah).
Tapi, saya tak ingin jadi dokter hewan. Walau sebagaimana layaknya anak kecil jaman dulu, pernah bercita-cita jadi dokter (manusia). Semakin besar, dunia buku dan tulis menulis menarik saya demikian kuat. Cita-cita menjadi penulis setenar Enid Blyton pun menjura dalam jiwa.
Menjelang kenaikan kelas 2 SMA, seperti umumnya orang tua jaman itu, saya diwajibkan masuk A1 Fisika. Saya tahu, bahwa saya lemah di Fisika dan matematika. Saya coba tawar untuk masuk A2 Biologi, walau sebenarnya ingin masuk A4 Bahasa. Sayangnya di SMAN 12 Jakarta, tak ada jurusan A4, hanya sampai A3 Sosial.
Maka, masuklah saya di jurusan A2. Hanya 2 kelas saat itu, dan didominasi wanita. Banyak hafalan, tapi saya suka. Pada umumnya anak Biologi identik dengan keinginan menjadi dokter. Tapi tidak bagi saya.
Menjelang UMPTN, saya diwajibkan untuk memilih Fakultas Kedokteran. Sebenarnya saya ingin memilih Sastra Inggris. Bahasa Inggris adalah satu-satunya pelajaran, tanpa saya belajar, tapi mendapat nilai A. Saya juga sempat menamatkan kursus di LIA PPIA hingga Post Intermediate. Lalu lanjut ke tingkat 2 level Advance.
Tawar menawar sekali lagi terjadi dengan orang tua. Akhirnya untuk UMPTN, saya memilih Fakultas Kedokteran Undip, Fakultas Kedokteran Hewan UGM, dan Fakultas Sastra Inggris UI.
Oh iya, salah satu syarat saya untuk tempat kuliah adalah, jangan di Bogor atau Bandung. Alasannya simpel. Saya tidak tahan dingin, dan 2 kota itu berudara dingin.
Saya juga ikut ujian di Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta, dan lulus 10 besar... yups saya lulus! Bahkan ditawarkan pemotongan uang kuliah sekian persen karena 10 besar itu. But my heart is not into it ...
Saya bilang ke ortu, tunggu hasil UMPTN saja. Sementara itu, saya ikut ujian D3 Hubungan Internasional UI, tapi gak lulus hehehe.
Tibalah hari pengumuman UMPTN. Pagi sekali, saya sudah naik sepeda ke pasar. Mencari koran yang memuat hasil pengumuman UMPTN. Dalam hati saya berharap, Sastra Inggris-lah yang tembus. Tapi, entah mengapa ada sedikit firasat bahwa Yogya-lah tempat saya.
Dan ... Saya lulus di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada!
Papa senang sekali. Akhirnya ada anak yang akan meneruskan tempat prakteknya. Hati saya sedikit mencelos ... Tapi kemudian terhibur, hai UGM woiii ... Kampus keren itu!
Saya pun menuju Yogyakarta pada pertengahan Agustus 1991.
Mantul mb Maya,saya seneng bacanya, sukses terus
BalasHapus