Minggu, 26 April 2020

PERJALANAN MENJADI DRH (BAGIAN 6: HIJAU DAN MERAH)

Perjalanan Menjadi Drh
Bagian 6: Hijau dan Merah 

Disclaimer:
Tulisan bagian ini bersifat subjektif, dari sudut pandang saya. Maafkan bila ada pihak yang tersinggung. 

Saya dan SY adalah partner serasi dalam organisasi, bagai tumbu ketemu tutup. Biasanya dia yang jadi leader, dan saya jadi back up utama. Tahun 93 (semoga ingatan saya tidak salah), SY maju sebagai ketua BEM FKH. 

Saat itu ada 2 golongan besar di FKH, golongan hijau dan merah. Angkatan 91, terutama gank jalan-jalan kami, tidak masuk ke golongan merah maupun hijau. Bisa dibilang kami mbalelo. 

Saat pemilihan ketua BEM, SY maju secara independen, tentu saja dengan dukungan penuh dari gank jalan-jalan. Saya berperan sebagai sekretaris, humas, tukang foto, penghibur, penyemangat yang dilakukan dengan penuh cinta. Uhuy ... Please jangan pada sirik bacanya wkwkwk.

Saat itu, kami dengan naifnya berpikir bahwa SY pasti menang tanpa halangan.

SY menang. Tapi kemenangan ini dianulir dengan berbagai alasan. Akibatnya diadakan pemilihan ulang. 

Saya tentu saja tidak terima. Segera saya kumpulkan bukti dan melapor ke BEM Universitas. 

Singkatnya, tahun itu FKH UGM tidak memiliki ketua BEM. 

Bermula dari sinilah, saya sadar bahwa politik itu kotor. Dunia yang tadinya menarik bagi saya, menjadi dunia yang menjijikkan. Orang-orang yang saya kagumi, ternyata setega itu pada kami. 

Perlahan saya menarik diri dari kegiatan BEM FKH dan Universitas. Perasaan bahwa kami dijegal dengan cara yang gak banget, membuat saya kecewa berat. 

Bertahun-tahun kemudian, perasaan kesal itu mereda. Cerita FKH tidak punya ketua BEM tahun itu malah jadi bahan candaan kami. Tak ada lagi golongan hijau dan merah di Songosiji FKH saat ini. Kami satu, Songosjier. 

Apa yang sebenarnya terjadi tahun itu, saya sendiri tidak tahu. 

Btw, suatu hari, suami pernah ditawari menjadi caleg oleh sebuah partai. Saya langsung teringat perasaan kecewa saya saat pemilihan ketua BEM dulu. Saya bilang ke suami, "Kalau papa bilang iya, kita pisah aja!" 

Hehehe jahat ya ... politik itu kejam bro.

Foto 1
SY duduk paling kanan saat hendak berorasi, sebelum pemilihan ketua BEM

Foto 2
Saya iseng maju ke lapangan, saat ada yang orasi. Film di kamera tinggal sedikit, dan saya belum ada di dalamnya hehehe. Jiwa narsis saya meronta. Hasilnya buram dan gak fokus ... nasib nasib ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar