"The best therapist has fur and legs"
Pernah baca quote di atas?
Cerita berikut hanya dipahami oleh orang yang memiliki hewan peliharaan.
Tina stress, semua terasa salah di kantor hari ini. Beberapa pekerjaan yang dilakoni dengan sepenuh jiwa dianggap tidak layak oleh atasannya.
Saat pulang, dia terjebak macet parah. Hujan pula.
Dengan tubuh basah, Tina membuka pintu rumahnya. Rumah gelap, tidak ada orang di rumah. Kedatangannya hanya disambut 2 ekor kucing... yang berusaha mencari perhatian dengan berlari mengikuti di sekitar kakinya
Dengan tenaga yang tersisa, disiapkan makan malam untuk para kucing itu. Setelah mandi, Tina langsung ambruk di kasur.
Beberapa saat kemudian dia mendengar dengkur halus dan rasa hangat di dadanya. Kedua ekor kucingnya berebut duduk di dada dan leher. Secara reflex, Tina mengulurkan tangan untuk mengelus bulu lembut dan halus peliharaannya itu.
Dan... Secara perlahan perasaan relax menjalar ke sekujur tubuh. Pikirannya menjadi terang untuk menganalis masalah.
Dipandangnya kedua kucing yang masih mendengkur manja di dadanya. Mereka balas memandang.. "Terima kasih Momo, Bubu.. Kalian memang paling tahu kalau aku stress!"
Hehehe.. Cermini dikit ya..
Memelihara kucing atau anjing memang telah terbukti mampu meredakan stress. Bahkan di beberapa RS di negara Barat, hewan peliharaan telah menjadi bagian dari proses terapi penyembuhan.
Eh tapi.. Kucing kan bisa menyebabkan penyakit.. Katanya Toxoplasma, yang menyebabkan Ibu hamil keguguran atau janin cacat. Malaslah pelihara kucing. Belum pup-nya, makannya.. Riweh...
Tahukah anda, bahwa memakan daging kambing setengah matang juga dapat menyebabkanToxoplasma? Jadi kucing tidak bisa dituduh 100% sebagai penyebab Toxoplasma, banyak lagi penyebab lainnya.
Lalu bagaimana mencegah penyakit dari kucing atau hewan lain yang kita pelihara?
Pertama, jaga kebersihan. Sediakan tempat untuk pup dan bersihkan fesesnya secara teratur. Tidak hanya kucing, hewan pelihara lain seperti anjing, burung, kelinci, ayam semua diperlakukan sama. Kebersihan harus utama.
Bila memelihara unggas seperti ayam dan burung. Harus lebih ekstra hati-hati menangani feses-nya. Virus flu burung dapat ditemukan di feses. Gunakan sarung tangan atau pelindung lainnya saat membersihkan kandang. Seminggu sekali, semprot kandang dengan cairan bayclin untuk mematikan virus penyakit yang mungkin ada. Kandang juga harus terkena sinar matahari dan dalam keadaan kering.
Bagaimana dengan anjing? Biasanya anjing sering kutuan. Mandikan anjing secara teratur dengan shampoo khusus anjing. Bersihkan kandang dengan cairan pembersih lantai seperti karbol. Jangan lupakan bagian dinding dan atap. Bila perlu, bawa anjing ke dokter hewan untuk mendapatkan obat anti kutu.
Kedua, vaksinasi anjing dan kucing anda. Vaksin utama adalah Rabies. Rabies menyerang manusia melalui gigitan hewan tertular. Bila manusia terkena Rabies, maka tingkat kematiannya hampir 100%.
Cara penanganan luka gigitan, segera bersihkan dengan air mengalir, lalu beri betadine dan sejenisnya lalu segera ke dokter manusia 😁! Bukan ke dokter hewan ya. Anjing/kucing/kera yang menggigit bila memungkinkan ditangkap dan diserahkan ke Dinas Peternakan atau dokter hewan. Hewan terduga Rabies akan dikarantina minimal 14 hari untuk mengetahui apakah hewan tersebut positif atau tidak terhadap Rabies. Hewan Rabies biasanya akan mati selama waktu tersebut.
Hati-hati bila berada di daerah Rabies seperti Bali, Sumatra Barat dan beberapa wilayah Sumatra lainnya. Hindari kontak dengan anjing/kucing/kera liar.
Tahukah anda bahwa kasus kematian manusia di Indonesia akibat Rabies lebih banyak daripada karena flu burung?
Ketiga, beri makan minum yang cukup dan kasih sayang. Hewan jangan hanya dipelihara, tapi wajib disentuh, dielus dan disayang. Terutama anjing dan kucing.
Oh iya. Lupa memperkenalkan diri. Saya Drh. Julia Rosmaya. Saat ini bekerja sebagai dokter hewan karantina, tetapi tidak membuka praktek. Saya memiliki 7 ekor kucing dan 1 anjing di rumah.Semoga penjelasan singkat saya cukup. Mari kita berdiskusi.
Btw.. Jangan lupa #LaporKarantina 🐮 🌿 bila membawa hewan dan tumbuhan ke atau masuk antar pulau atau antar negara ya
Drh. Julia Rosmaya R, M.Si
Dokter Hewan Karantina
WA: 08161121134
Blog: juliarosmaya.blogspot.co.id
Email: julia.rosmaya@gmail.com
FB: Julia Rosmaya Riasari
Twitter :@MAYA_JR2