Rabu, 16 September 2015

OPSPEK - SEBUAH KENANGAN (PART 2)

Bunyi jam weker diabaikan oleh Nina. Rasanya baru sekejap dia memejamkan mata. Lima menit lagi, gumamnya dalam hati dan kembali memeluk guling. Lima menit ternyata menjadi setengah jam. Dengan panik Nina segera masuk ke kamar mandi. Rambut ikalnya harus dikuncir dan itu membutuhkan waktu lama. Pagi ini sang rambut tidak mau diajak bekerja sama, hasil kuncirannya tidak karuan. Masa bodohlah, pikir Nina, dia tidak berniat tampil cantik di hadapan para Raka itu.

Untunglah saat Nina tiba di kampus, barisan masih belum rapi. Pukul 6 pagi waktu KH tidak jelas tepatnya pukul berapa. Semaunya para Raka menetapkan kapan saatnya pukul 6 itu. Diingatnya hari pertama opspek Fakultas, pukul 6 waktu KH ternyata adalah pukul 5.30! Banyak temannya yang dihukum karena dianggap terlambat datang.

Pagi ini para Raka agak baik hati, hukuman yang diberikan cenderung lunak. Nina banyak tertawa pagi itu. Ah kenapa tidak dari kemarin mengalami opspek yang menyenangkan seperti ini? Hari ini peserta dibagi dalam kelompok-kelompok dan diberi berbagai macam tugas.

Dalam kelompok Nina terdapat Ana. Nina senang, setidaknya ada yang dia kenal. Seorang lelaki berwajah bayi mengambil peran sebagai pembagi tugas. Nina menuruti saja apa kata lelaki itu. Salah satu tugas mereka adalah meminta tanda tangan dosen dan kakak kelas. Segera mereka menghambur ke dalam kampus.

Kampus FKH yang terletak di Sekip ini terlihat nyaman untuk belajar. Berlantai 2 dengan bukaan jendela yang besar-besar. Sepertinya tidak diperlukan pendingin udara di dalamnya. Kipas angin besar terletak di posisi yang strategis di setiap ruangan. Di bagian bawah terdapat ruang dekan dan staf administrasi. Juga ada beberapa laboratorium di sisi kanan dan kirinya. Nina belum tahu laboratorium apa saja yang terdapat di lantai bawah.

Di tengah-tengah gedung, terdapat lapangan kecil yang digunakan untuk bermain bulutangkis. Di depannya terdapat perpustakaan yang isinya lumayan lengkap. Buku-buku tebal dan tampak tua seperti menantang untuk dibaca. Kantin ada di ujung, hanya kecil saja tampaknya. Kamar mandi terletak di ujung kanan dan kiri. Kamar mandi model lama yang setiap biliknya besar-besar. Kabarnya bangunan ini dibangun di tahun 60an, dimasa presiden Soekarno. Di bawah tangga belakang kanan dan kiri disekat menjadi ruangan kecil. Masing-masing ruangan BEM dan mushola.

Terdapat beberapa ruangan kelas di lantai 2, mulai dari ruangan yang hanya cukup untuk 5-10 orang hingga ruangan besar yang cukup untuk 100 orang lebih. Terdapat juga beberapa laboratorium di sudut-sudutnya. Yang disukai Nina dari gedung ini adalah tangga utamanya. Nina membayangkan memiliki foto disana bersama teman-teman kelasnya nanti.

Setelah berburu tanda tangan, mereka mengikuti berbagai macam permainan yang dipandu oleh para Raka. Sekali lagi lelaki berwajah bayi yang belakangan diketahui bernama Anto itu mengambil alih pimpinan kelompok. Dalam kelompok Nina juga terdapat Hans, lelaki bertubuh tinggi yang bersamanya mendaftar ulang. Selain itu juga ada Wina, perempuan tomboy yang saat daftar ulang ada di belakangnya.

Nina melirik jam tangannya, sebentar lagi pukul 14. Menurut jadwal, acara penutupan sebentar lagi dimulai. Mereka digiring masuk ke ruangan kelas besar di lantai 2. Nina merasa kepanasan, jaket almamater berwarna tidak jelas itu (entah abu-abu atau hijau keabuan) tidak nyaman dipakai di dalam ruangan. Deru kipas angin di atas kepalanya sedikit mengurangi hawa panas. Acara penutupan pun dimulai

Akhirnya opspek benar-benar usai. Mereka bernyanyi bersama, tidak ada lagi para Raka yang sanger. Dilihatnya di ujung, lelaki berkumis rapi itu. Nina penasaran ingin tahu namanya. Mereka belum sempat berkenalan. Anto mendekati Nina dan Ana, mengajak mereka untuk berfoto bersama Raka. Tetiba tidak ada lagi batasan antara peserta dan para Raka. Semua tertawa dan berfoto bersama.




Kelelahan fisik dan mental beberapa hari belakangan langsung lenyap. Dia berlari kesana kemari mengikuti kamera berada. Terlupakan kekesalan karena tugas-tugas yang absurd dan tak masuk akal. Dipikir-pikir lagi masa kuliah nanti akan berbeda dengan masa SMA. Nina yakin dia akan menjalani saat dimana kurang tidur dan tugas bertumpuk adalah makanan sehari-hari. Apa yang sudah dilakukan beberapa hari belakangan masih belum apa-apa.

Nina bertekad akan satu hal... Empat tahun lebih disini dia harus banyak bersenang-senang dan berteman. Having fun and making friends. Dilihatnya Ana dan Anto. Mereka berdua akan banyak mewarnai hari-harinya nanti.


Dedicated to all songosijier.
Silver year reunion is coming up ... Miss you all

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut