KEBELET
Julia Rosmaya
Pagi ini, dalam perjalanan via commuter line ke Bogor, isi dalam kandung kemih minta dikeluarkan segera. Mungkin akibat terlalu banyak meneguk air saat sahur tadi.
Sampai di Manggarai, segera melipir ke kamar mandi. Duh... Antrian panjang. Kamar mandi wanita hanya ada 4 pintu toilet dan 1 diantaranya tidak bisa digunakan. Untuk stasiun sekelas Manggarai, jumlah toilet segitu terasa sangat kurang. Bagusnya minimal 10 kamar toilet. Tak terbayang saat hari kerja dan jam sibuk, berapa panjang antriannya.
Wanita, entah kenapa sering lama berada di kamar mandi. Kurang lebih 30 menit saya menunggu, baru hajat dapat dituntaskan. Ah... Legaaa...
Jadi teringat beberapa kejadian kebelet saya yang fenomenal.
Suatu sore, saat saya masih kerja di Merak. Teman piket membeli kelapa muda. 1 orang dapat 1 butir. Saat meminumnya, tak terpikir bahwa ini akan jadi bencana.
Satu jam setelahnya, saya sudah di bis jurusan Pulogadung, pulang. Baru saja bis masuk tol Cilegon Timur, saya kebelet pipis. Saya pun gelisah. Mana bis berjalan lambat, seperti keong. Cilegon Barat, bis keluar mencari penumpang, ngetem lama.... Hadeuh... Tak terlihat toilet di sekitar. Semakin susah saya menahan.
Akhirnya bis melaju menuju terminal Serang. Saya tak berani bergerak seinchi pun, takut bocor. Sampai terminal, saya cari kenek.
"Bang, saya mau ke toilet. Jangan ditinggal ya Bang," seru saya sambil buru-buru turun.
Terkadang bis hanya sekedar lewat di terminal dan tidak ngetem sama sekali. Tapi terkadang bis ngetem mencari penumpang. Sehingga memberitahu kenek wajib hukumnya. Bis Pulogadung itu jarang, bila saya ditinggal, lama lagi menunggu bis berikut.
Setelah beres di toilet, saya segera ke bis. Ternyata bis sudah bergeser ke pintu keluar. Si kenek memandang saya yang berlari sambil tersenyum.
"Cabut bang... Nyonya besar yang kebelet udah datang!" katanya saat saya menyerbu masuk. Ternyata mereka hanya menunggu saya saja. Duh maafkan...
Suatu pagi di bulan puasa, saat saya sudah bekerja di Cibitung. Saya menyetir sendiri dan terjebak macet di jembatan Kalimalang arah ke kantor. Lalulintas terhenti total, 30 menit sudah saya menunggu, mobil bahkan motor tidak bisa bergerak sama sekali.
Saya merasa bahwa kandung kemih terlalu penuh dan tak tertahan ingin dikosongkan. Saya tengok kanan kiri, tak ada toilet sama sekali. Ada beberapa warung, entah ada toiletnya atau tidak. Saya masih mencoba bertahan, berharap kemacetan segera terurai dan segera sampai kantor.
Bimbang, masa iya mobil ditinggalkan begitu saja di tengah macet. Tapi rasa ingin pipis tak tertahan lagi. Saya pun nekat. Saya turun, mobil saya kunci dan berlari ke warung yang saya lihat. Untunglah mereka punya kamar mandi. Selama di kamar mandi, saya berdoa semoga kemacetan tak terurai.
Setelah lega, saya kembali dan kendaraan satu pun belum bergerak. Baru kali ini senang melihat bahwa jembatan masih macet hehehe. Saat saya membuka pintu mobil, mas mas pemotor di sebelah mobil menegur.
"Saya kira, mbaknya ngambek, mau jalan kaki dan ninggalin mobil. Ternyata cuma pipis.. Hahaha...."
Ssst... Sebenarnya sempat terlintas ide itu lho mas... Kok masnya tahu sih? 😜