Senin, 13 April 2015

CERITA TENTANG CINCIN

Melihat foto cincin dalam kotak cantik di bbm seorang teman menimbulkan rasa kepo di hati. Langsung kusapa dan kutanya apakah cincin itu berarti sesuatu? Dan jawabannya Iya..... Aahhh so romantic...

Jadi mengingat cerita cincin yang diberikan seseorang dulu sekali...

Saat itu, hubungan kami sudah mendekati tahun kedua, menjelang bulan Juli. Sehabis kuliah, aku membuka tas dia untuk mencari sesuatu, dan betapa kagetnya aku saat menemukan kotak cincin beserta cincin cantik di dalamnya. Cincin siapa ini, tanyaku dalam hati. Rasa curiga dan cemburu langsung menyusup di hati, karena yang kutahu dia tidak mungkin membelikan aku cincin. Yang pertama, aku tahu kondisi keuangannya dan yang kedua dia bukan tipe romantis.

Hampir dua minggu, rasa cemburu meraja di hati. Curiga bahwa ada orang lain di antara kami yang akan mendapatkan cincin itu. Opsi bahwa aku sebagai penerima cincin tidak pernah terselip sama sekali. Hendak bertanya langsung kok ya tidak sanggup. Tidak sanggup menerima kenyataan bila hatinya telah berpaling. Jadilah bad mood sendiri. Dia? Tenang saja dan tidak merasa.

Bayangkan bagaimana perasaanku di pagi hari saat ulang tahun, dia datang ke kost dan memberikan cincin cantik itu. Lega, bahagia, campur aduk jadi satu. Untuk mendapatkan cincin itu dia bekerja paruh waktu di peternakan ayam. Pantaslah, dia jarang terlihat beberapa bulan sebelumnya. Sampai sekarang, dia tidak tahu bahwa jauh sebelum cincin itu diberikan ke aku, aku sudah melihatnya.

Pemberian cincin itu sangatlah berarti banyak buat aku. Sayang dalam perjalanannya, beberapa kali cincin itu kukembalikan ke dia saat kami putus, lalu diberikan kembali ke aku saat kami "balikan". Puncaknya beberapa tahun kemudian, saat kami merasa bahwa hubungan ini memang tidak bisa dipertahankan, cincin kukembalikan selamanya.

Cerita lain mengenai cincin dengan orang kedua yang lebih berkesan.

Saat itu kami sedang berada di peternakan sapi, menunggu sapi dikumpulkan untuk pemeriksaan kesehatan. Ada banyak rumput dan bunga liar di sekitar kami. Hubungan kami masih baru, dalam hitungan hari. Dia sibuk sendiri di pojok lapangan rumput tidak bergabung dengan yang lain. Mendadak dia datang dan menarikku menjauh dari yang lain.

Diambilnya tangan kananku, dan dipasangkanlah cincin yang dijalin dari rumput ke jari manisku. Aku terpana...

Tanpa berkata, diberikan pula ikatan bunga liar yang dirangkai manis. Matanya memandang lekat... Penuh cinta... Dan aku hanya diam tidak juga berkata apa-apa, hanya memandang balik...

Adu pandang ini terhenti saat teman memanggil untuk memulai pemeriksaan sapi.

Nasib cincin rumput itu? Rusak keesokan harinya. Tapi nilai cincin itu melebihi nilai cincin berlian di mataku. Hubungan kami juga tidak berlanjut, dan sepertinya kenangan cincin rumput juga tidak ada diingatannya. Tetapi buat aku kenangan itu terpatri manis.

Ahhh memori..

Sekarang sedang mode cincin batu akik. Bila ditanya pilih mana cincin berlian atau akik dengan nilai yang sama. Aku tetap pilih berlian. After all diamond is a woman's best friend...right?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut