Selasa, 18 Agustus 2015

Penyemangat Hati

Penyemangat Hati

Entah apa yg dipikirkannya waktu pertama kali bertemu denganku...tapi itu yang kemudian membuatnya dekat denganku...

Hari pertama mulai diklat, aku datang terlalu pagi dan tersesat ke asrama laki-laki, mungkin aku tidak menyadari tapi saat itulah dia melihatku pertama kali...

Saat pembukaan diklat tiba, dan tanpa sengaja aku duduk dibelakangnya, bahkan ikut menggoda saat salah satu teman kami membahas batu bacan yg dia kenakan...

Raut terkejut saat melihatku lagi, tapi hanya tatapan matanya yang tajam menghujam hatiku...

Suatu kebetulan lagi, ternyata kami menjadi satu kelompok, dia duduk disebelahku, dan sekali lagi hanya menatap tajam...berdebar hatiku dibuatnya...

Esok hari, akhirnya dia mulai menyapa, dan kami mulai mengobrol ringan...

Hari berganti hari, obrolan ringan berubah menjadi diskusi bahkan perdebatan, namun itu membuat kami semakin tidak terpisahkan...

Ada batasan samar, yang membuat kami menjaga jarak, namun jarak itu semakin tipis dan semakin tipis.....

Beruntung kami harus kembali ke kantor, sehingga ada waktu kembali menata hati ...

Rindu tercurah dalam sapaan sosial media, dan hanya kami yang tahu dan merasakan apa yang ada di hati...

Namun dia hanyalah seseorang diluar jangkauan...seseorang penyemangat hati

#bukankaryaku
Seorang teman meminta untuk memposting di blog ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut