People dont quit the job, but they leave the manager
Membaca sekilas status seseorang dengan tema di atas jadi mengingat sebuah pertanyaan yang pernah kuajukan ke seorang teman.
"Kenapa kok memilih pindah dari sana? Bukankah sudah enak disana. Posisi sudah tinggi, keuangan rasanya lumayan juga. Kenapa memilih untuk pindah kesini?"
"Suasana disana tidak mendukung. Rasanya sudah stagnan disana, tidak ada tantangan baru. Lebih baik kesini, walau keuangan tidak sebesar disana minimal suasana disini lebih menyenangkan"
Suasana bisa berarti banyak, bisa berarti lingkungan kerja yang mendukung, rekan kerja yang kompak dan juga bos yang bisa membina dan membimbing.
Mengingat diri sendiri sewaktu masih bertugas di Pelabuhan Merak. Pekerjaan disana sangat berat karena harus bertugas shift hingga malam, belum lagi perjalanan pulang pergi yang memakan waktu minimal 3 jam sekali jalan, terkadang tidak bisa pulang dua hari dua malam tetapi saya betah kerja disana.
Kenapa betah? Karena saya berusaha keras membuat suasana kerja menyenangkan. Ketawa ketiwi saat piket itu wajib walau ada saatnya untuk serius juga saat menghadapi pengguna jasa. Makanan dan minuman diusahakan tersedia. Hubungan antar rekan kerja sudah seperti saudara. Bila ada konflik, saya mengusahakan konflik itu segera terselesaikan.
Ditambah lagi, kebetulan memiliki bos yang lumayan ok dalam membimbing dan membina kami, Tidak hanya memberi perintah tapi juga memberi contoh. Saya meniru beliau dengan melakukan hal yang sama. Misalnya saya meminta seorang paramedik untuk naik ke atas truk dan mengambil sampel darah sapi misalnya. Si paramedik itu tahu bahwa saya juga mampu naik ke truk dan mengambil darah sapi, tidak hanya asal perintah karena saya sendiri tidak mampu.
Saat dimutasi ke tempat yang sekarang ini, perasaan saya antara gembira dan sedih. Gembira karena akhirnya dekat dengan keluarga, tidak harus pergi jauh untuk bekerja dan keinginan suami terkabulkan. Sedih karena harus meninggalkan rekan kerja dan suasana yang menyenangkan disana.
Di tempat yang sekarang ini saya mencoba menerapkan hal yang sama. Saya berusaha membuat suasana kerja yang menyenangkan. Hubungan antar rekan kerja saya usahakan dekat seperti saudara. Bagaimanapun juga minimal 8 jam kami bersama dalam sehari, bila suasana TIDAK menyenangkan pastilah tidak ada keinginan untuk bekerja. Yang diinginkan begitu sampai hanya satu, segera pulang ke rumah.
Pada awalnya saya sedikit kecewa ditempatkan di tempat yang sekarang, karena lumayan jauh dari rumah sekitar 35 km, belum lagi ini UPT baru. Membangun dari awal. Tapi kekecewaan itu terpupus dan malahan saya bangga menjadi bagian dari tempat ini. Saya betah bekerja disini. Orang lain merasa heran, karena bagi mereka tempat bekerja saya bukan pilihan utama untuk bekerja. Mereka heran kenapa saya betah disana.
"Kantormu itu jauh, susah kesana. Sering macet pula. Apalagi tuh kantor jauh dari mana-mana. Kok kamu betah sih?"
Nah... belum tahu dia, bagaimana suasana kantor saya. Jangan ragu kalau kebetulan dimutasi ke kantor saya ya...
Dedicated to all my friends at BUTTMKP, miss you all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar