Kamis, 30 April 2020

PERJALANAN MENJADI DRH (BAGIAN 9: JALAN-JALAN DAN KKN)

Perjalanan Menjadi Drh 
Bagian 9: Jalan-jalan dan KKN 

Kenapa saya suka sekali masa koas? Karena bisa jalan ke banyak tempat, bahkan ke pelosok. 

Saat menjalani Koasistensi Dinas (Kodin) di Semarang, adalah saat yang berkesan. Dini hari sekitar jam 2an, kami ke RPH, untuk melihat proses pemotongan sapi, babi, dan kambing. Balik ke rumah kontrakan untuk sarapan dan mandi. Lanjut ke peternakan sapi di Mijen, atau ikut kegiatan dinas vaksinasi rabies dari kampung ke kampung, atau periksa sampel di lab keswan, atau periksa hewan di puskesmas. Seru! Pulang kembali ke kontrakan hanya untuk mandi, makan malam, dan gelepak tidur. 

Kami berenam saat itu, tiga perempuan dan tiga lelaki dengan  kendaraan 3 motor. Menjelajah Semarang dari ujung ke ujung. Lelah tak terasa, walau kalau sekarang diminta jalani hal seperti itu lagi belum tentu kuat fisiknya hahaha.

Pernah kami dikejar sapi yang ngamuk di Mijen. Herannya kami berenam bisa naik pagar setinggi 2 meter, tanpa bantuan. Jalan kaki mengetuk rumah demi rumah untuk vaksinasi rabies, lalu diminta mengejar anjingnya sendiri hahaha ... 

Sayangnya koleksi foto koas entah menyelip dimana hiks. Hanya menemukan sedikit foto. Padahal ada banyak foto seru saat koas. 

Selesai koas, saya segera mendaftar KKN. Berharap dapat lokasi yang jauh dari Yogya, untuk memuaskan jiwa jalan-jalan saya. Lah kok malah dapat Sleman. 

Begitu sampai lokasi di dusun Klumprit, Desa Wukirharjo, Prambanan Sleman, saya baru tahu bahwa ini bukan daerah Sleman yang subur gemah ripah loh jinawi. 

Kami tiba di puncak musim kemarau. Air bersih harus beli untuk minum dan mandi. Sejauh mata memandang dari puncak bukit, hanya suasana gersang dan meranggas. 

Tapi saya sangat menikmati masa KKN ini, teman 1 rumah seru dan menyenangkan. Ada 6 orang, 4 lelaki dan 2 perempuan. Kompak. Satu punya kegiatan, yang lain turun tangan membantu. 

Saya itu walau dokter hewan, tapi takut ular. Ndilalah, bersama teman satu lagi LI yang juga takut ular, paling sering ketemu ular. Padahal teman lain malah gak pernah lihat ular. 

Mendekati akhir, hujan pun turun. Klumprit pun menghijau, setidaknya untuk mandi, ada air hujan. 

Persahabatan masa KKN berlanjut hingga kini. Makasih ya dirimu yang KKN bareng ... pengalaman saat itu merasuk di hati.

Saya dan SS, niat foto dengan Wearpack. Saya lupa lokasi foto ini, sepertinya di Semarang.

Tim KKN, foto bersama dengan pak kadus sebelum perpisahan. Kami ajak mereka jalan-jalan ke Baron, sebagai tanda terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut