Rabu, 16 Maret 2016

PRESENTASI DAN BUKAAN 2

PRESENTASI DAN BUKAAN 2
-Julia Rosmaya

Kenapa sayang, kenapa kau merengut di pojok seperti itu? Sini Mama mau bercerita, ya cerita. Kemarin Mama cerita mengenai kelahiran kakakmu yang berhubungan erat dengan sebuah anting. Hari ini Mama akan bercerita mengenai kelahiranmu.

Kau lahir jeda 5 tahun dengan kakakmu. Mama sengaja ber-KB, karena Mama ingin focus merawat kakakmu tanpa diganggu kehadiran adik dulu. Setelah dirasa kakakmu siap dan keuangan keluarga kita mampu maka Mama putuskan untuk mengandungmu.

Belum ada sebulan sejak alat KB dilepas kau sudah hadir di perut Mama. Saat itu Mama bekerja di Pelabuhan Merak. Tugas Mama berat secara fisik. Dokter hewan (drh) di Badan Karantina Pertanian masih terbatas jumlahnya. Saat itu ada 3 orang drh yang bertanggung jawab terhadap lalu lintas komoditi karantina hewan di sana. Satu orang lagi bertugas membantu pekerjaan administrasi karena baru saja masuk. Untunglah, walau harus ikut piket malam dan kegiatan pemeriksaan hewan lainnya kau jarang membuat Mama repot.

Bila ibu hamil mengalami morning sickness di awal kehamilan, Alhamdullillah Mama tidak. Mual-mual itu biasa saja, tetapi tidak sampai muntah. Makan juga masih tetap bersemangat, apalagi saat piket bersama teman-teman. Bila lebih sering lelah, Mama rasa itu wajar saja untuk ibu hamil.

Saat itu Mama bolak-balik Jakarta-Merak. Pagi sekali Mama berangkat menggunakan bis AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) Pulogadung-Merak dan kembali ke rumah malam hari bila piket pagi. Atau berangkat sore hari dan pulang keesokan harinya saat piket malam. Terkadang Mama tidak pulang bila ada kesibukan tambahan disana.

Beberapa kali Mama pernah berdiri di bis dari Pulogadung hingga pintu tol Kebun Jeruk bila bis penuh. Mungkin orang-orang melihat Mama tidak seperti ibu hamil tapi ibu yang kelebihan lemak saja sehingga tidak diberi tempat duduk. Tapi jangan khawatir sayang, Mama tetap menikmati masa itu. Mama yakin kau anak yang kuat.

Kata Papa, mungkin karena sering diajak bolak-balik Jakarta-Merak saat di kandungan, maka kau jadi anak yang tidak betah di rumah. Sukanya diajak pergi walaupun hanya ke minimarket dekat rumah. Semoga suatu hari nanti kau bisa menjelajah dunia ya Nak dan tidak hanya berdiam diri di rumah saja hehehe.

Saat itu di kantor, entah mengapa banyak yang ikutan hamil. Istri-istri dari pegawai kantor dan juga pegawai perempuan. Bahkan 3 dari 4 orang drh yang bertugas di Merak hamil. Satu orang drh yang tidak hamil adalah lelaki yang masih bujang. Syukurnya lagi 3 orang drh perempuan yang hamil ini memiliki sifat kehamilan yang sama. Tidak mual dan muntah berlebihan serta tangguh di lapangan walau berbadan dua. Sungguh suatu kebetulan.

Saat kehamilan menginjak usia 7 bulan, Mama mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar Dokter Hewan Karantina yang berlangsung sebulan lebih di Cinagara Sukabumi. Saat itu walaupun hamil, tetap diperbolehkan mengikuti Diklat karena jumlah drh masih sedikit. Saat ini, tidak hamil adalah syarat utama untuk bisa mengikuti Diklat tersebut.

Saat di Diklat, kondisi fisik lebih baik karena tidak ada lagi piket malam. Mama makan dan tidur secara teratur. Walaupun sering mengantuk di kelas, tetapi Mama bersemangat mengikuti Diklat. Saat itu ada 1 orang lagi yang sedang hamil. Jadilah kami berdua dimanja peserta Diklat lain.

Saat naik turun tangga dari kamar ke kelas, selalu ada pasukan Bapak-Bapak yang menjaga kami berdua. Makanan yang enak selalu didahulukan untuk kami. Mereka maklum kalau kami tertidur di kelas dan masih banyak lagi.

Kepala kantor Mama sangat baik, saat kehamilan menginjak usia 8 bulan dia memperbolehkan Mama mengambil cuti kapan saja. Saat itu Mama tidak sepenuhnya piket, lebih banyak membantu mengerjakan laporan dan pekerjaan non fisik lain. Mama bertanggung jawab terhadap pemantauan karantina hewan.

Pengambilan dan pengerjaan uji sampel pemantauan dilakukan bersama teman lain, sedangkan Mama yang bertugas menulis laporan dan mempresentasikannya di kantor pusat.

Mendapat tugas presentasi buat Mama itu menyenangkan, karena lokasi rapat sudah pasti di Jakarta. Sehingga Mama tidak perlu ke Merak.

Dua minggu sebelum waktu presentasi tiba, dokter mengatakan bahwa waktu kelahiran semakin dekat. Semua normal, tidak ada yang aneh. Sebenarnya Mama sudah menawarkan ke teman lain untuk menggantikan Mama melakukan presentasi. Tetapi saat itu, pekerjaan di Merak sedang banyak sekali. Kepala Mama memutuskan bahwa bila Mama sudah melahirkan saat tanggal presentasi tiba, maka teman Mama yang akan menggantikannya.

Seminggu sebelum waktu presentasi tiba, perut rasanya kram. Mama segera mengabari teman untuk mengambil alih presentasi. Ternyata belum waktunya Mama melahirkan. Bidan berkata bahwa sudah pembukaan 2 tetapi waktu kelahiran sepertinya masih lama. Malam itu Mama tidak jadi menginap di rumah sakit, kembali pulang ke rumah.

Menjelang waktu presentasi, mendadak teman Mama tidak bisa. Akhirnya kepala kantor meminta Mama untuk melakukan presentasi. Mama tidak mengatakan kepada beliau bahwa sebenarnya status Mama sudah pembukaan 2. Mama yakin tidak apa-apa karena tidak ada kontraksi susulan setelah pulang dari rumah sakit. Sebelum berangkat ke tempat rapat, Mama juga memeriksakan diri ke dokter dan dikatakan bahwa waktu kelahiran belum tiba.

Maka Mama melakukan presentasi dengan kondisi perut besar. Entah karena kasihan melihat presenternya sedang hamil besar atau bagaimana, tidak banyak yang bertanya mengenai hasil pemantauan karantina hewan dari kantor Mama.

Lega rasanya bisa menuntaskan tanggung jawab.

Mama segera pulang ke rumah malam itu, tidak menginap di hotel lokasi presentasi. Keesokan harinya, setelah makan siang Mama mengalami kontraksi lagi. Segera Nambo melarikan Mama ke RS Cipto Mangunkusumo. Mama ingin menggunakan fasilitas ASKES disana.

Entah mengapa hari itu telpon genggam Papa tertinggal di rumah. Mama kesulitan menghubungi Papa. Untunglah ada nomor teman kerja Papa tersimpan, Papa pun bisa dihubungi.

Jam 18 Bidan mengatakan bahwa masih pembukaan 2, tetapi kontraksi terus datang dan pergi. Berdasar pengalaman Mama dengan kakakmu dulu, dimana proses pembukaan 2 hingga 10 berlangsung lama, maka Mama tenang saja. Ternyata kau tidak sabar ingin segera lahir, pukul 23 malam kau hadir di dunia.

Sayangnya saat kau lahir, Papa ada diruangan lain. Tidak boleh masuk. Sehingga dia baru melihatmu hampir 1 jam kemudian setelah kau selesai dibersihkan.

Karena panik, tas yang berisi perlengkapan bayi tertinggal di rumah. Mama meminta Papa untuk pulang beristirahat dan kembali membawakan baju untukmu. Berbeda dengan RS swasta tempat kakakmu lahir di Yogya dulu, RSCM tidak meminjamkan baju untuk bayi yang baru lahir. Kau hanya ditutup dengan selimut tanpa baju.

Sayangnya Papa lupa membawa baju untukmu. Sehingga sampai sore, kau tetap tidak mengenakan baju. Mama menggunakan baju Mama untuk sekedar menghangatkan tubuh mungilmu. Untunglah Tantemu yang datang sore hari tidak lupa membawakan baju.

Kau lahir dengan berat dan panjang yang normal berbeda dengan kakakmu yang masuk kategori bayi premature. Kita berdua hanya 2 hari di RSCM, dan segera pulang.

Mama menggunakan fasillitas ASKES saat itu. Papa mendatangi loket untuk menyelesaikan pembayaran. Ada kejadian yang cukup berkesan saat itu.

Petugas loket (PL) : Keluarga ibu Julia Rosmaya ya Pak? Biayanya mau dibayar lunas sekarang atau bagaimana?

Papa (P) : Kenapa pak? Memang biayanya berapa ya pak? (Papa cemas karena takut uang sekitar 2 juta rupiah yang dibawa tidak cukup)

PL : Ini pak, biayanya 225 ribu. Bagaimana pak mau dibayar lunas sekarang?

P : Wah ya tentu saja saya bayar lunas sekarang pak (Papa tertawa lega, karena uang yang disiapkan ternyata berlebih)

Alhamdulillah kepala Mama memberi waktu full 3 bulan untuk di rumah merawatmu. Begitu cuti habis, Mama segera kembali ke kantor membawamu. Giliran 2 teman Mama yang cuti melahirkan, sehingga mau tidak mau Mama harus kembali bekerja.

Maka kau pun ikut piket malam. Tidur di balik meja kerja Mama saat malam hari. Untunglah kau jarang rewel saat Mama harus keluar ruangan dan menunaikan tugas melakukan pemeriksaan.

Mama yakin kau akan tumbuh menjadi anak yang tangguh karena sedari bayi sudah ikut Mama bekerja menunaikan tugas Negara. Tidak hanya itu Insha Allah kau akan menjelajah dunia karena sifatmu yang tidak betah di rumah itu. Aamiin …


Untuk anakku AAFN … mengenang 15 November 2005

#OneDayOnePost
#Memorable_memory

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut