Selasa, 22 September 2015

WHAT'S IN A NAME

What's in a name?
That which we call a rose by any other name would smell as sweet.
William Shakespeare


Nama depanku Julia ... tapi jarang sekali ada yang memanggil saya dengan nama itu. Sedari kecil selalu mengenalkan diri dengan nama Maya. Malah beberapa teman masa kecil jarang yang mengetahui bahwa nama depan saya Julia. Sebagian dari mereka hanya tahu bahwa nama panjang saya Rosmaya.

Kata Papa, nama Julia berasal dari bulan kelahiran saya. Sedang Rosmaya adalah gabungan dari nama Rustam dan Amariyah. Riasari karena mereka sangat bergembira mendapatkan anak perempuan, setelah sebelumnya kakak lelaki saya meninggal saat dilahirkan.

Lalu kenapa dipanggil Maya, jujur saya tidak tahu jawabannya, Tapi saya suka nama MAYA. Empat suku kata daripada JULIA yang terdiri dari 5 suku kata. Rasanya lebih singkat dan akrab.

Nama MAYA sebagai panggilan aman-aman saja saat SD hingga SMA. Saat kuliah di Yogya, mulailah saya mengetahui bahwa nama 4 suku kata ini dapat dipanggil dengan berbagai cara.

Cara pertama adalah panggilan Mae ... bukan May ...

Cara kedua adalah panggilan Yak ... dengan huruf K diucapkan secara jelas

Cara ketiga adalah Yam ... yang merupakan singkatan dari AYAM .. hahaha cubit Wiwin yang memberikan nama panggilan ini.

Ada juga yang memanggil saya dengan kata Ju' .. dari nama Julia tentu saja. Tetapi terdengar imbuhan K di akhirannya. Untuk ini maka peluk Sophia Setyawati yang akhirnya kupanggil dengan mBakPia atau Sop ... yang diucapkan serupa dengan sop ayam.

Panggilan kesayangan dari seseorang, ehm ... Non. Entah apa maksudnya.

Di angkatan kami ada juga yang bernama Maya, dengan nama lengkap Maya Damayanti. Untuk membedakan kami berdua, maka ada yang memanggil saya dengan julukan Maya besar sedang yang satu lagi Maya cilik. Berdasar ukuran badan tentu saja. Herannya mengapa bukan Maya tinggi langsing ya? Kenapa harus Maya besar? Padahal sumpah, badan saya dulu termasuk kurus langsing. Kalau Maya besar berkesan berbadan besar hahaha ‪#‎protes‬

Tahun berlalu dan saya bekerja di Pelabuhan Merak. Ternyata di Lampung ada pula seorang dokter hewan bernama Maya Swastyasari. Sering saya tiba-tiba ditelpon atau di sms seseorang padahal sebenarnya yang dituju adalah Maya yang satu lagi. Sambil tertawa saya selalu menyarankan mereka yang salah sambung itu untuk menulis di kontak HP mereka bahwa saya Maya Merak, sedang bu Maya yang satu lagi adalah Maya Lampung. Kesalahan salah sambung minimal berkurang.

Saat sudah bekerja di Bekasi maka saya menyarankan hal yang berbeda untuk para penelpon yang salah itu, "Tulis nama saya Maya BUTTMKP saja ya," sesuai dengan nama UPT saya saat ini.

Tapi percayakah anda bila saya menyatakan bahwa ada seorang teman yang sama sekali tidak pernah memanggil nama? Lima tahun sudah saya mengenalnya dan hanya sekali dia memanggil saya dengan panggilan Maya. Dia memanggil dengan cara "Eh, Eh..." atau langsung mencolek supaya saya menanggapinya. Jadi alangkah kagetnya, saat suatu hari dipanggil dengan cukup jelas, "Maya... kata ini artinya apa ya?" Suatu rekor akhirnya dia bisa memanggil nama saya hahaha....

Suami dulu bila menulis surat memanggil saya dengan kata My Julia, karena katanya nama Maya terlalu umum. Ada seorang keponakannya bernama Maia Lestari yang punya nama panggilan Maya tentu saja. Saat ini dia memanggil dengan kata Mama atau sayang. Jarang panggilan Maya terdengar dari mulutnya. Tetapi saya protes bila nama di HP nya tertulis Mama Reihan atau Mama Nadia. Rasanya kurang mesra di mata. Akhirnya dia menulis nama saya My Julia. Kembali ke panggilan masa lalu.

Tahukah anda bahwa ada suatu tempat yang bernama Rekamaya? Maya yang direka-reka atau Maya yang berada dalam rekaan? Hahaha entahlah apa artinya.

What's in a name ... Maya is still smiling for you ...

1 komentar:

  1. Ooo begitu asal usulnya, Mba? Maaf sedikit koreksi, maya = 4 huruf mba, bukan suku kata.

    BalasHapus

Pengikut