Kamis, 04 Februari 2016

MY BAG INSIDER (2010 VERSION)

MY BAG INSIDER (2010 VERSION)
- Julia Rosmaya

Aku bukan termasuk orang yang fashionable, membeli baju, sepatu, tas dan sejenisnya karena kebutuhan bukan keinginan atau sekedar mengikuti mode. Untunglah sehari-hari di kantor memakai seragam jadi gak puseeenggg mikir harus pakai baju apa hari ini. Sepatu dibeli karena memang butuh dan nyaman dipakai. Punya tas juga sesuai kebutuhan, tas ke kantor dan tas untuk jalan bersama keluarga.

Khusus untuk tas, ada syarat khusus. Tas itu harus cukup besar dan kuat karena dipakai untuk membawa segala macam barang. Paling malas membawa 2 atau lebih tas kecil mungil. Prinsipku lebih baik membawa 1 tas guede daripada 2 tas kecil.

Dulu waktu kuliah pas lagi centil-centilnya, terdorong keinginan untuk terlihat beda, terbelilah tas mungil kulit yang harganya cukup mahal buat ukuran mahasiswa. Sayang tas itu tidak bisa memuat buku apalagi diktat yang berukuran lebih dari A-4. Terpaksalah selain membawa tas "gaya" itu membawa satu tas lagi buat tempat diktat dan teman-temannya. Wuah repot, belum lagi bila praktkum harus membawa jas lab dan lain-lain. Akhirnya tas itu dipensiunkan dini, terpakai hanya saat malam mingguan dengan "ehm ehm". Itu juga jarang terbawa, karena biasanya hanya membawa dompet saja. Maka semakin terbengkalailah tas itu. Jaman kuliah dulu belum ada telepon genggam sehingga membawa dompet sudah cukup.

Sejak bekerja di Pelabuhan Merak sebagai dokter hewan karantina, sering mendapat jatah tas dari berbagai macam diklat atau seminar. Tahu kan seperti apa model tas dari diklat itu? Besar dan muat segala macam. Akhirnya tas dari diklat-lah yang menjadi tas sehari-hari ke kantor. Sampai suatu saat, lamaaa sekali tidak ikut pelatihan atau seminar apa pun hingga tas yang dipakai resletingnya rusak dan tidak bisa ditutup.
Bosku yang pertama sampai kasihan melihat tasku itu dan berkata ..."Aduh bu Maya..., kok tasnya sampai seperti itu? Sini saya kasih tas!"...

Hehehe... malu gak sih dikomentari bos begitu? Beliau dengan berbaik hati memberikan tas Rateknas jatah bos-bos yang kualitasnya lebih bagus daripada jatah kroco-kroco seperti aku.

Kenapa sih tas ku harus besar? karena harus muat segala macam. Aku setiap hari melaju dari Jakarta ke Merak. Berangkat pagi hari dan pulang malam hari bila kena giliran piket siang. Atau berangkat sore dan pulang keesokan harinya bila piket malam. Terkadang malah tidak bisa pulang 2-3 hari bila sedang menahan komoditi karantina atau kegiatan karantina lainnya. Sehingga diperlukan tas yang bisa memuat kebutuhan sehari-hari.

Seperti apa isi di dalam tasku? Mari kita lihat ...

1. Dompet... ini sih wajib ya. Ukuran dompetku agak besar karena harus bisa muat uang, segala macam kartu identitas, kartu atm, foto dan sebagainya
2. Dompet HP... isinya HP GSM n HP CDMA plus apa tuh yang buat dengerin lagu? Earphone ya? 2 earphone untuk 2 HP itu
3. Kotak kacamata... isinya kacamata dan kain pembersihnya
4. Tas kosmetik ... berisi ikat rambut, pelembab muka, pelembab leher, sunscreen, bedak tabur, kaca, pensil alis, 2 lisptik, pemerah pipi, body lotion, tisu basah, tisu muka, brush buat pipi, oxigenated spray buat muka.... wah ternyata banyak juga ya??
5. Sisir sikat yang agak gede... Kalo kecil gak sanggup merapikan rambut keritingku kalo sedang gimbal
6. Dompet koin ... isinya ongkos transportasi hari itu, biasanya isi maksimum hanya 50 ribu rupiah
7. Antis ... untuk membersihkan tangan saat mau makan
8. Tissue ... untuk mengelap keringat bila naik bis non ac
9. Sapu tangan ... (tapi ini jarang bawa karena sering hilang)
10. Kalau berangkat untuk piket malam, membawa seragam 1 stel, baju dalam buat 2 hari plus handuk kecil
11. Kalau piket siang atau tidak piket berarti di dalam tas ada seragam atasan waktu berangkat. Kemudian pulangnya baju bekas pakai
12. Plastik berisi cadangan celana dalam plus pembalut... wajib ada karena terkadang tidak bisa pulang. Walau di kantor sebenarnya selalu ada cadangan baju dan dalaman, tetapi membawa cadangan di tas rasanya lebih aman
13. Jaket... maklum orang kampung tidak tahan AC. Bila kebetulan naik bis AC yang rada bagus dengan AC super dingin, wajib menggunakan jaket. Bila tidak memakai bisa mengkerut kedinginan. Apalagi di dalam bis minimal 3 jam perjalanan, bila tidak memakai jaket bisa-bisa keluar bis tidak bisa jalan karena membeku di tempat ... hahaha
14. Kalo musim hujan biasanya membawa payung atau topi
15. Tupperware plus sendok yang isinya bekal sarapan pagi. Maklumlah ibu-ibu, saking sibuknya di pagi hari, tidak sempat sarapan di rumah. Padahal menurutku "the most important meal of the day is breakfast". Jadilah sarapan di dalam bis yang melaju menembus kemacetan Jakarta
16. Botol Aqua ukuran 600 ml... dulu sih rada keren bawa tempat minum tupperware atau sejenisnya. Berhubung malah sering tertinggal akhirnya memakai botol Aqua, yang dibuang setelah 3-4 kali isi ulang.
17. Obat sakit kepala, flash-disk, pulpen dan lain-lain
18. Novel ... ini wajib ada karena perjalanan panjang dari rumah ke kantor dan sebaliknya. Saya lebih suka membaca buku daripada mengobrol dengan teman sebelah. Terkadang mebawa seri Harlequin yang tipis, tapi pernah juga Harry Potter 7 English Edition ikutan masuk tas.

Hmmmm banyak kan yang harus dibawa... itu sebabnya aku butuh tas guede dan kuat menampung segala macam barang itu. Tas yang kupakai sekarang ini dibeli tahun 2007 di Elizabeth Atrium Senen dengan harga 100 ribuan. Bahannya dari jeans biru dengan satu kompartemen. Yang enak itu resletingnya panjang dari ujung ke ujung, sehingga mudah mengeluarkan atau memasukkan barang. Sekarang resletingnya sudah sering ngambek. Sering tidak mau diajak kerjasama dan menutup dengan rapat. Mungkin sudah waktunya untuk diganti.

Ada cerita soal tas jeans biru ini...
Suatu hari, bos yang sekarang melihat aku dari lantai atas kantor baru turun dari ojek sambil membawa tas besar itu. Dikarenakan naik bis Pulogadung-Merak non AC, tampangku awut-awutan gak jelas gitu hehehe...

Berkatalah dia ke rekan kantor ..."Bu M ... itu tuh ada mbak-mbak yang biasa datang nawarin baju kreditan, masa sih jam segini bu... Tolong disuruh pulang aja!"....Waks... kejamnya...

Bu M lalu melongok ke bawah dan dia tertawa terbahak-bahak.
Katanya ke pak Bos ... "Lho pak, itu sih bu Maya yang baru datang bukan mbak-mbak tukang kredit baju!!".....
Hahahahaha .... teganya big bos... masa aku disangka si mbak tukang kredit baju....

Tapi walau bagaimanapun bentuknya, aku cinta pada tasku ini. Kemarin dia sudah menemani aku menjelajah Malaysia dari Kuala Lumpur hingga perbatasan Thailand saat pelatihan bagi petugas Karantina. Karena isinya lengkap, biasanya semua orang dalam rombongan akan mendekat bila butuh tissue basah, tissue kering sampai obat sakit kepala... Asyik kan? hahaha... Termasuk seseorang yang sok PDKT ... ada saja alasan untuk meminta sesuatu dari tas... *GR Mode On*

Ok... thats my bag insider... bagaimana dengan kalian? apa isi tas kalian???


Note:
Catatan tahun 2010, ditulis ulang dengan beberapa perubahan

#OneDayOnePost
#FebruariMembara
#hari_keenam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut